Jakarta – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengkaji sample lapangan penggunaan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 suporter Arema FC usai pertandingan melawan Persebaya.
Mahfud MD selaku Menko Polhukam mengatakan TGIPF telah menguji barang bukti di area Stadion Kanjuruhan. TGIPF juga mengecek kandungan gas air mata yang digunakan ketika mengamankan kerusuhan sepak bola tersebut.
“Bukti-bukti penting yang didapatkan dari lapangan saat ini sedang dikaji dan sebagian juga sedang diperiksakan di laboratorium, misalnya menyangkut kandungan gas air mata,” ujar Mahfud, Rabu (12/10/2022).
Mahfud melanjutkan rencananya TGIPF akan melimpahkan hasil temuan mereka terkait Tragedi Kanjuruhan, Malang ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat 14 Oktober 2022 mendatang.
Sebagaiana diketahui, Menkopolhukam Mahfud MD mengaku geram dengan adanya saling lempar tanggung jawab antara PSSI, PT LIB, Panpel, hingga Host Broadcaster dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang.
Menurut Mahfud, dengan adanya sikap tidak bertanggung jawab tersebut, TGIPF menyimpulkan dunia persepakbolaan Indonesia memang tengah dipimipin oleh sistem yang kacau
“Tapi bahwa terjadi saling menghindar dari tanggung jawab operasional lapangan antara pihak federasi, pengelola liga, panitia pelaksana, pihak keamanan, hingga penyelenggara siaran, menjadi bukti bahwa penyelengaraan Liga Sepak bola Nasional agak kacau,” ujar Mahfud dalam Instagram @mohmahfudmd, Rabu (12/10/2022).