Beranda Politik Jokowi Kesal Dan Kecewa Alkes Sampai Altulis Impor : Jokowi Minta 40%...

Jokowi Kesal Dan Kecewa Alkes Sampai Altulis Impor : Jokowi Minta 40% Anggaran Barang/Jasa Untuk Produk Dalam Negeri

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jakarta, MH – Presiden Joko Widodo mengaku merasa kecewa dan jengkel karena alat kesehatan (Alkes) gingga mesin pertanian masih impor. Jokowi pun mengancam akan mengumumkan detail barang yang diimpor itu jika hal itu masih diteruskan.

“Alkes tempat tidur untuk rumah sakit, produksi ssaya lihat di Jogja ada, Bekasi-Tanggerang ada beli impor, mau terus-terusan kah? Silahkan saja, nanti akan saya umumkan mok. Saya kalau udah jengkel kayak gini, saya umumkan nanti,” ucap Jokowi, Jumat (25/03/2022).

Jokowi menyebutkan alat kesehatan di rumah sakit daerah juga masih impor. Jokowi mengatakan akan memantau detail barang-barang itu setiap hari nya.

“Ini rumah sakit daerah beli impor, Kementrian Kesehatan masih impor, saya baca nanti karena sekarang gampang banget, detainya nanti harian sekarang bisa saya pantau,” tutur lanjutnya.

Jokowi pun menyoroti alat mesin pertanian yang juga di impor. Jokowi tak habis jengkel akan hal itu.

“Alat pertanian, apa traktor-traktor kaya gitu bukan high tech aja impor, jengkel kan saya,” ucapnya.

Mengenai alat pertanian itu sendiri, Jokowi telah menyaksikan sedniri saat menanam jagung di Atambua, Nusa Tenggara Timut (NTT) kemarin. Dia memerintahkan Memteri Syahrul Yasin Limpo menghentikan impor alat pertanian itu.

“Saya kemarin dari Atambua, nanam jagung terus saya lihat ada traktor. Alat pertanian saya lihat, aduh nggak boleh Pak Menteri, nggak boleh,” sebutnya.

Lebih lanjut lgi bahwa Jokowi juga menyoroti alat tulis yang juga impor. Jokowi meminta impor alkes hingga alat tulis itu dihentikan secepatnya.

“Pensil,kertas, bolpoin saya cek itu juga impor, ini apa ini kita tuh? Kadang saya mikir ini kita ngerti ndak sih hal-hal seperti ini. Jangan-jangan kita semua ini tidak kerja detail, sehingga nggak ngerti maksudnya barang yang dibeli itu barang impor,” ungkap Jokowi.

“Buku tulis impor, gimana? Jangan di teruskan, Stop! Sehingga melompat nanti kalau kita semuanya beli produk dalam negeri, meloncat pertumbuhan ekonomi kita,” lanjutnya.

Selain itu Jokowi mengatakan dengan mengalokasikan 40% anggaran barang dan jasa ke produk lokal, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 2 % dan menciptakan 2 juta lapangan kerja.

“Ini yang semua gubernur, bupati, wali kota, dirut BUMN juga harus mengerti dan bisa mencari jalan keluar. Bagaimana mengendalikannya,” ungkap Jokowi.

Menurutnya, yang paling mudah dilakukan adalah penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Anggaran BUMN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Jokowi pun mengatakan cara menggunakan anggaran tersebut adalah harus memiliki keinginan yang sama untuk membeli dan bangga pada barang atau jasa buatan dalam negeri, bangga buatan Indonesia.

 

(MH)