JAKARTA – Putri Candrawathi selaku terdakwa dugaan kasus pembunuhan Brigadir J, mengaku tak melihat darah hingga jenazah Brigadir J pasca penembakan. Dia hanya mendengar adanya suara letusan dari dalam kamarnya.
Awalnya, Putri mengatakan, saat kejadian di rumah Duren Tiga, dia tengah berada di dalam kamarnya tiduran di atas kasur. Saat ada suara letusan, dia kaget, menutup telinga, dan menangis sambil bertanya-tanya dalam hatinya ada apa gerangan.
“Kamu tidak keluar, (mengecek) ada apa Pak?” tanya hakim di persidangan, Rabu (11/1/2023).
“Saya takut yang mulia sejak kejadian tanggal 7, saya ketakutan (sehingga tak berani keluar kamar),” jawab Putri.
Menurut Putri, tak lama setelah adanya suara rentetan letusan itu, pintunya dibuka seseorang hingga membuatnya kaget, yang ternyata dia suaminya. Kala itu, dia dalam kondisi bingung dan syok sehingga dia lupa apakah dia sempat berkata atau bertanya ada apa pada suaminya.
“Saya lupa, saya lupa apa yang saya katakan karena saya bingung saat itu, syok juga. Seingat saya, saya hanya membalikan badan, saya melihat suami saya membuka pintu dan mukanya panik dan langsung rangkul saya serta bawa keluar,” tutur Putri.
Putri menambahkan, saat dibawa keluar dari kamarnya tersebut, dia mengaku tak melihat orang-orang karena posisinya dirangkul Sambo. Dia juga tak berpikiran suara letusan itu ada hubungannya dengan peristiwa di Magelang yang telah dia ceritakan pada suaminya saat di rumah Saguling.
“Lihat darah? Lihat mayat? Lihat Richard Eliezer? Lihat Kuat Ma’ruf? Lihat Ricky Rizal?” tanya hakim lagi.
“Saya tidak bisa melihat apa-apa karena suami saya memeluk saya dengan kepala saya menghadap ke dada. Tidak Yang Mulia (tidak melihat darah, jenazah Brigadir J, Richard, dan Kuat). Saya lihat dek Ricky di garasi,” jawab Putri.