Jakarta, MH – Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Kamis pagi ini, 28 Juli 2022, bertemu sejumlah CEO perusahaan Korea Selatan di Lotte Hotel, Seoul. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meyakinkan para investor untuk tidak segan menyampaikan kendala di lapangan kepada para menteri atau bahkan kepada dirinya sendiri secara langsung.
Jokowi tidak mendengarkan keluhan-keluhan yang berat yang mungkin terjadi di lapangan dan dialami para investor. Tetapi apabila ada masalah-masalah, Ia mempersilahkan para investor ini menyampaikan kepada Menteri Investasi Pak Bahlil atau kepada Pak Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
“Kalau mentok berdua ini tidak bisa menyelesaikan bisa ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis Istana.
Ini adalah kunjungan ketiga Jokowi ke negara Asia Timur. Sebelumnya, Jokowi sudah bertemu Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan sejumlah CEO perusahaan Jepang.
Janji yang sama juga disampikan Jokowi saat bertemu CEO sejumlah perusahaan Jepang di di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang, Rabu, 27 Juli 2022. “Para CEO silakan minta nomor HP-nya Menteri Investasi, ini penting. Jika ada masalah bisa langsung berhubungan dengan Menteri Investasi. Jika tidak bisa selesai di Menteri Investasi, silakan hubungi saya,” kata eks Gubernur DKI Jakarta ini.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan kepada CEO di Korea Selatan kalau Indonesia terus menyederhanakan dan mempermudah regulasi dengan hadirnya Omnibus Law Cipta Kerja. Ini adalah aturan yang dinyatakan inkonstitusional bersyarat oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 25 November 2021.
Kendari demikian, Jokowi tetap mempromosikan aturan sapu jagat ini. “Ini adalah sebuah reformasi struktural yang dilakukan Indonesia dalam rangka memberikan peluang investasi yang sebesar-besarnya,” kata Jokowi.
Lalu kepada para CEO, Jokowi menyampaikan terima kasih atas investasi yang telah ditanamkan. Kepala negara juga memandang tren investasi Korea Selatan menunjukkan peningkatan yang signifikan, di mana saat ini negeri Ginseng menjadi investor terbesar keenam di Tanah Air.
“Ini sebuah capaian yang sangat bagus dan harapan kita semuanya Korea Selatan bisa masuk ke nantinya tiga besar, top 3 di Indonesia,” kata dia.
Jokowi juga menjelaskan ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan yang baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal yang pertama berada pada angka 5,01 persen, kemudian inflasi juga masih bisa dikendalikan di angka 4,3 persen.
Kemudian, surplus perdagangan Indonesia di semester pertama tahun ini mencapai US$ 24,8 miliar dan Jokowi menyebutnya sebuah lompatan yang sangat besar. “Ini juga banyak karena dukungan dari bapak-bapak semuanya terutama yang orientasinya ekspor,” kata Jokowi kepada para CEO.
Di akhir sambutannya, Jokowi mengajak para CEO untuk maju bersama dalam mengembangkan perekonomian. “Mari kita melangkah maju bersama Indonesia dan Korea Selatan untuk membangun ekonomi yang lebih baik,” tandasnya.
Adapun mereka yang hadir yaitu CEO POSCO Kim Hag-dong, Vice Chairman atau CEO Lotte Chemical Kim Gyo-hyun, Vice Chairman atau CEO LG Corp Brian Kwon, Chairman CJ Group Sohn Kyung-Sik, dan Chairman LS Group Koo Ja-Eun.
Lalu, Vice Chairman atau CEO GS E&C Lim Byeong-yong, CEO Samsung Electronics Roh Tae-moon, CEO LX Holdings Roh Jin-seo, Chairman Taekwang Park Joo-hwan, Chairman KCC Glass Mong-ik Chung, dan Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Tae-sung.
Dalam pertemuan, Istana dalam keterangannya menyebut para CEO memberikan tanggapan atas iklim investasi di Indonesia yang dinilai sangat kondusif. Usai pertemuan, Jokowi juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Investasi dengan PT Krakatau Steel dan POSCO Holdings.
Sementara, Jokowi hadir dengan didampingi sejumlah menteri. Di antaranya Bahlil dan Luhut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono.