Beranda Aneka Info Permasalahan Coretax yang Menghambat Penerimaan Pajak Pemerintah

Permasalahan Coretax yang Menghambat Penerimaan Pajak Pemerintah

5
0
person holding pencil near laptop computer
Photo by Scott Graham on Unsplash

Coretax merupakan sistem administrasi perpajakan yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pemungutan pajak. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah pelaporan dan pembayaran pajak bagi wajib pajak. Namun, meskipun memiliki tujuan yang mulia, terdapat berbagai permasalahan yang menghambat efektifitasnya.

Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam implementasi Coretax adalah sistem yang belum sepenuhnya siap digunakan. Banyak wajib pajak yang bingung dan kesulitan dalam menjalankan kewajiban perpajakan mereka. Hal ini menyebabkan penurunan penerimaan pajak yang signifikan. Selain itu, adanya keterbatasan infrastruktur teknologi juga menjadi faktor penghambat, di mana tidak semua daerah memiliki akses yang memadai.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah perlu melakukan pelatihan dan sosialisasi yang lebih intensif kepada wajib pajak mengenai sistem Coretax. Selain itu, perbaikan infrastruktur teknologi, terutama di daerah terpencil, harus menjadi prioritas agar semua wajib pajak dapat mengakses layanan perpajakan dengan baik. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan penerimaan pajak pemerintah dapat meningkat, dan sistem Coretax dapat berfungsi sesuai yang diharapkan.

Coretax merupakan sistem inti perpajakan yang dirancang untuk mengelola data perpajakan secara terintegrasi. Sistem ini mencakup proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan pelaporan data pajak guna mendukung pengambilan keputusan strategis di bidang perpajakan. Dengan menggunakan Coretax, pemerintah berupaya meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akurasi dalam administrasi perpajakan.

Permasalahan Coretax yang Menyebabkan Menurunnya Penerimaan Pajak

Beberapa permasalahan dalam implementasi Coretax yang berpotensi menyebabkan penurunan penerimaan pajak antara lain:

  • Integrasi Data yang Tidak Sempurna:
    Banyak instansi terkait masih menggunakan sistem dan database yang berbeda, sehingga integrasi data menjadi kurang optimal. Data yang tidak terintegrasi dengan baik dapat menyebabkan duplikasi, kesalahan input, dan ketidaklengkapan data, yang pada akhirnya menghambat akurasi perhitungan pajak.
  • Keamanan dan Kerahasiaan Data:
    Karena data perpajakan merupakan informasi yang sangat sensitif, adanya celah keamanan seperti potensi serangan siber atau kebocoran data dapat mengurangi kepercayaan wajib pajak. Kepercayaan yang menurun berdampak pada kepatuhan wajib pajak dan efektivitas pengumpulan pajak.
  • Keterbatasan Infrastruktur Teknologi:
    Implementasi Coretax memerlukan infrastruktur TI yang andal. Jika infrastruktur seperti server, jaringan, atau kapasitas penyimpanan tidak memadai, akan terjadi gangguan operasional. Gangguan ini menghambat proses validasi dan pemrosesan data, sehingga penerimaan pajak tidak dapat dimaksimalkan.
  • Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM):
    Sistem yang kompleks memerlukan tenaga ahli yang paham baik tentang teknologi informasi maupun regulasi perpajakan. Keterbatasan SDM yang terlatih dapat menyebabkan pengoperasian dan pemeliharaan sistem berjalan kurang optimal, yang berimbas pada kesalahan dalam pengolahan data dan penundaan penyelesaian masalah.
  • Adaptasi Terhadap Perubahan Regulasi:
    Kebijakan perpajakan yang dinamis memerlukan update sistem secara berkala. Jika Coretax tidak dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan regulasi, maka akan terjadi keterlambatan atau kesalahan implementasi, yang dapat memicu kesalahan perhitungan dan pengumpulan pajak.
  • Pengawasan dan Evaluasi Sistem yang Kurang:
    Tanpa pengawasan dan evaluasi berkala, kelemahan pada sistem mungkin tidak segera terdeteksi. Hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya kecurangan, manipulasi data, atau kesalahan perhitungan yang akhirnya mengurangi potensi penerimaan pajak.

Dampak terhadap Penerimaan Pajak
Permasalahan-permasalahan di atas menyebabkan kurang optimalnya pengumpulan pajak karena:

  • Data yang tidak akurat dan tidak lengkap dapat mengakibatkan hilangnya potensi pajak yang seharusnya dipungut.
  • Penurunan kepercayaan wajib pajak terhadap sistem perpajakan membuat kepatuhan pajak menurun.
  • Gangguan operasional menghambat proses verifikasi dan validasi data yang esensial untuk penagihan pajak secara tepat waktu.

Dengan demikian, masalah teknis, keamanan, integrasi data, dan SDM dalam Coretax secara langsung mempengaruhi efektivitas sistem perpajakan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap menurunnya penerimaan pajak pemerintah.

Bernard Simamora di Bandung.

Terima kasih atas komentar Anda. Ikuti terus update portal ini.