JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghormati keputusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres). PKS bersama Koalisi Perubahan akan tetap fokus memenangkan Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Kita menghormati keputusan PPP yang menyatakan dukungan mereka untuk calon presiden Ganjar Pranowo. PKS mengedepankan proses demokrasi yang sehat dan menghargai keputusan partai politik lain,” ujar Aboebakar Alhasby selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS dalam keterangannya, Kamis (27/03/2023).
Aboe menilai keputusan PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres merupakan bagian dari proses demokrasi yang sehat dan wajar. Menurutnya PKS bersama dengan Koalisi Perubahan untuk Perbaikan fokus untuk memenangkan Anies Baswedan.
“Kami tetap fokus untuk memenangkan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. Tentunya, kami juga masih membuka peluang bagi partai politik lain yang ingin bergabung dan mendukung Anis Baswedan sebagai Calon Presiden,” ujar Habib Aboe.
Menurutnya, Koalisi Perubahan terus mengupayakan kerja sama yang sehat dan terbuka dengan partai-partai politik lain untuk mencapai tujuan bersama untuk memenangkan Anis Baswedan sebagai Presiden Republik Indonesia berikutnya.
“Kami berharap pada Pemilihan Presiden 2024 nanti, seluruh kandidat dapat berkompetisi secara sehat dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Habib Aboe.
Sebagaimana diketahui, pengumuman Ganjar Pranowo capres dari PPP disampaikan oleh Mardiono selaku Plt Ketua Umum PPP saat jumpa pers Rapimnas V PPP di Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (26/04/2023).
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Partai Persatuan Pembangunan memutuskan Bapak Haji Ganjar Pranowo SH, MIP sebagai calon presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024 yang akan datang,” ujarnya.
Mardiono menjelaskan, keputusan ini didasarkan atas beberapa alasan, antara lain PPP ingin melanjutkan dukungan politik kepada Ganjar untuk melanjutkan estafet kepemimpinan pada 2024-2029.
Kemudian, Mardiono melanjutkan, Ganjar berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU) tentu memiliki visi yang sama dengan PPP. Ganjar juga memiliki elektabilitas teratas. Dan yang menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari PPP, mertua Ganjar yakni Ahmad Mushadiq Supriyadi pernah menjabat Ketua DPC PPP tahun 1973.