Beranda Sindikasi Ivan Yustiavandana : PPATK Menduga Adanya Aliran Dana Ke Showroom Mobil

Ivan Yustiavandana : PPATK Menduga Adanya Aliran Dana Ke Showroom Mobil

Ivan Yustiavandana mengungkapkan adanya dana aliran investasi ilegal

Jakarta, MH – Kasus Indra Kenz terkait penipuan dan  investasi ilegal binary option (Binomo) masih diusut hingga saat ini. Sebelumnya keluarga dan kerabat yang berhubungan dengan Indra Kenz telah diperiksa oleh Bareskrim.

Kini Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengatakan bahwa PPATK mengendus adanya aliran dana Binomo ke pemilik showroom mobil di Indonesia. Namun, PPATK tidak menjelaskan secara detail mengenai pemilik showroom yang dimaksud.

Selain itu, PPATK juga mencium adanya aliran uang yang mengalir ke pemilik toko arloji. Berdasarkan hasil penelusuran PPATK, ada aliran uang dugaan investasi ilegal sebesar Rp. 13,2 miliar ke pemilik showroom mobil tersebut. Sedangkan aliran uang untuk pemilik toko arloji senilai Rp. 19,4 miliar.

“Berdasarkan analisis transaksi yang di lakukan oleh PPATK telah ditemukannya aliran dana kepada pemilik toko arloji sebesar Rp. 19,4 miliar dan pemilik showroom mobil sebesar Rp. 13,2 miliar,” ucap Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, Jum’at (18/03/2022).

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri memanggil Presiden Direktur Perusahaan otomotif Prestige Motorcars, Rudy Salim hari ini. Rudy akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan penipuan aplikasi Binomo hingga pencucian uang dengan tersangka Indra Kenz. Sebelumnya diketahui bahwa Indra Kenz sempat membeli dua mobil mewah yang bernilai miliaran rupiah di showroom milik Rudy Salim. Pembelian mobil tersebut sempat diunggal di akun Yotube milik Indra Kenz. Mobil mewah yang dibelinya yaitu bermerek Lamborghini dan Rolls-Royce.

Ivan pun mengatakan bahwa PPATK juga mengantongi dugaan adanya pengalihan uang investasi ilegal untuk anak dibawah umur.

“Dari hasil analisis PPATK juga menemukan upaya menyamarkan atau mengaburkan dana ke pihak penerima dana yang diketahui masih di bawah umur,” ungkapnya.

PPATK saat ini masih terus berupaya untuk menelusuri aliran uang yang diduga berkaitan dengan investasi ilegal. PPATK bakal menelusuri aliran dana itu hingga ke luar negeri.

Diduga, platform investasi ilegal Binomo berlokasi di Kepulauan Karibia. Ada dugaan aliran dana ke pemilik Binomo senilai 7,9 juta Euro.

“penerima dana diduga merepukan pemilik dari platform Binomo yang berlokasi di Kepulauan Karibia dengan total dana selama periode September 2020 sampai Desember 2021 sebesar 7,9 juta Eoro,” ungkap Ivan.