KEDIRI – Kaesang Pangarep selaku Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menginginkan adanya debat calon wakil presiden dalam Pemilu 2024.
Kaesang menginginkan masyarakat bisa melihat secara langsung kualitas seluruh calon wapres tersebut.
“Dari saya pribadi ingin ada debat calon wakil presiden tunggal. Kalau sekarang calon wakil presiden tetap didampingi oleh calon presidennya, tapi menurut saya agak sedikit kurang untuk melihat kualitasnya,” ujarnya saat bertemu dengan para kader di Kediri, Jawa Timur, Miggu (3/12/2023).
Ia mengatakan, yang ada di KPU dan pemberitaan saat ini beranggapan bahwa calon itu dwi tunggal, jadi harus berpasangan. Padahal, akan lebih menarik jika ada debat tersendiri untuk calon wakil presiden.
“Kalau tunggal, bisa melihat langsung kualitas calon wakil presiden. Aura calon presidennya hilang, jadi aura calon wakil presiden kelihatan,” ujarnya.
Sementara itu, Grace Natalie selaku Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menambahkan saat ini yang marak memang isu debat calon wakil presiden yang dibingkai atau framing seolah-olah hal itu ditiadakan untuk kepentingan Gibran Rakabuming Raka, yang maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
“Ketika isu ini beredar ada framing seolah-olah ditiadakan itu untuk kepentingan Gibran. Ini framing yang langsung dimainkan, padahal ini ada prosesnya, diskusi di antara KPU dan dengan pasangan semua calon,” ujar Grace.
Ia pun menambahkan, yang pertama kali meminta untuk ditiadakan adalah tim pasangan calon nomor urut 1. Menurut dia, hal itu ada minutes of meeting (catatan untuk melengkapi meeting).
“Yang pertama kali itu meminta justru (tim) pasangan calon nomor 1. Ada minutes of meeting-nya, ada di grup, karena kami cukup rajin mencatat. Jika teman-teman terutama media, minta dibuka KPU siapa yang usulkan untuk ditiadakan. Jadi, framing yang minta (tidak ada debat calon wakil presiden) menguntungkan Mas Gibran itu ngawur,” ujar dia.
Untuk itu, ia pun meminta semua pihak untuk melakukan cek data dan tidak mudah terhasut dengan framing negatif. Sebab bagi yang ingin menang tentunya ingin menang dengan cara apapun.
Terpisah, Nihayatul Wafiroh selaku Co-captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tidak membantah pernah mengusulkan debat Pilpres 2024 agar selalu menghadirkan calon presiden dan calon wakil presiden bersama dalam setiap sesi. Namun, Nihayatul menegaskan Timnas AMIN tidak pernah menginginkan debat cawapres dihilangkan.
“Dalam pertemuan FGD oleh KPU di 29 November 2023, Timnas AMIN menyampaikan ide awal dalam diskusi FGD tersebut bahwa sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres untuk selalu dihadirkan dalam seluruh rangkaian debat. Namun bukan menghilangkan debat cawapres,” ujar Nihayatul dalam siaran persnya, Minggu (3/12/2023).
Nihayatul menyebut Timnas AMIN justru mencatat Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengusulkan format debat hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi. Ia mengatakan, menurut tim paslon 2, debat dengan model saling menanggapi antarpaslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon.
“Dalam kesempatan yang sama Timnas AMIN telah dengan tegas menolak usulan Tim Paslon Nomor 2 yang jika disetujui akan membatasi pengenalan pemilih terhadap kualitas utuh para paslon, serta terkesan ingin memberikan kenyamanan berlebih pada paslon tertentu. Penolakan serupa juga diutarakan oleh Tim Paslon Nomor urut 3,” tegasnya.